Soal Psikotes - Tips Persiapan Tes Psikotes

 Apa itu psikotes?

Psikotes adalah salah satu tahap seleksi yang sering digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau organisasi lain untuk menilai kemampuan dan kepribadian calon karyawan, mahasiswa, atau anggota. Soal psikotes biasanya terdiri dari berbagai jenis tes, seperti tes intelegensi, tes kepribadian, tes minat, tes bakat, tes logika, tes numerik, tes verbal, dan lain-lain. Tujuan dari soal psikotes adalah untuk mengukur potensi dan kompetensi calon serta kesesuaian mereka dengan posisi atau bidang yang dituju.

Bagaimana persiapan menghadapi soal psikotes?

Soal psikotes tidak bisa dipelajari secara instan, tetapi membutuhkan persiapan dan latihan yang cukup. 

Tips menghadapi soal psikotes:

  • Pelajari materi dasar yang sering muncul dalam soal psikotes, seperti aritmatika, aljabar, geometri, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, pengetahuan umum, dan lain-lain. Anda bisa menggunakan buku-buku referensi, aplikasi online, atau website yang menyediakan soal-soal psikotes beserta pembahasannya.
  • Latih kemampuan Anda dalam mengerjakan soal psikotes dengan cepat dan tepat. Anda bisa menggunakan timer atau stopwatch untuk mengukur waktu yang Anda butuhkan dalam mengerjakan setiap soal. Jangan lupa untuk mengecek kembali jawaban Anda sebelum mengakhiri tes.
  • Perhatikan instruksi dan petunjuk yang diberikan dalam soal psikotes. Baca dengan teliti dan cermat setiap pertanyaan dan pilihan jawaban yang ada. Jangan asal menjawab tanpa memahami maksud dari soal. Jika ada soal yang tidak jelas atau ragu-ragu, Anda bisa menandainya dan kembali ke soal tersebut setelah mengerjakan soal lain yang lebih mudah.
  • Bersikap jujur dan konsisten dalam menjawab soal psikotes, terutama yang berkaitan dengan tes kepribadian. Jangan mencoba untuk memanipulasi atau menyembunyikan sisi diri Anda yang sebenarnya. Ingatlah bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam tes kepribadian, tetapi hanya ada jawaban yang sesuai atau tidak sesuai dengan diri Anda.
  • Bersikap positif dan percaya diri dalam menghadapi soal psikotes. Jangan merasa minder atau takut gagal karena hal itu bisa mempengaruhi konsentrasi dan motivasi Anda. Yakinlah bahwa Anda memiliki kemampuan dan potensi yang baik untuk lulus dalam soal psikotes. Jaga kesehatan fisik dan mental Anda sebelum dan selama mengikuti tes.

Berikut ini adalah 10 contoh soal psikotes beserta jawaban dan penjelasannya:

Soal: 1. Sebuah jam dinding menunjukkan pukul 3.15. Sudut yang dibentuk oleh jarum jam dan jarum menit adalah ... derajat.
A. 0
B. 7,5
C. 15
D. 22,5
E. 30
Jawaban: B. 7,5
Penjelasan: Sudut yang dibentuk oleh jarum jam dan jarum menit pada pukul 3.15 adalah 1/4 dari sudut yang dibentuk oleh jarum jam dan jarum menit pada pukul 3.00. Sudut yang dibentuk oleh jarum jam dan jarum menit pada pukul 3.00 adalah 90 derajat, sehingga sudut yang dibentuk pada pukul 3.15 adalah 90/4 = 22,5 derajat. Namun, karena jarum jam juga bergerak seiring dengan jarum menit, maka sudut yang dibentuk menjadi lebih kecil sebesar 1/12 dari sudut yang dibentuk oleh jarum jam pada pukul 3.00. Sudut yang dibentuk oleh jarum jam pada pukul 3.00 adalah 90 derajat, sehingga sudut yang dikurangi adalah 90/12 = 7,5 derajat. Jadi, sudut yang dibentuk oleh jarum jam dan jarum menit pada pukul 3.15 adalah 22,5 - 7,5 = 15 derajat.

Soal: 2. Diketahui barisan aritmatika berikut: 3, 7, 11, ..., 95. Jumlah dari semua suku barisan tersebut adalah ...
A. 969
B. 979
C. 989
D. 999
E. 1009
Jawaban: C. 989
Penjelasan: Barisan aritmatika adalah barisan yang setiap sukunya memiliki selisih yang sama dengan suku sebelumnya. Selisih antara dua suku berurutan disebut beda barisan aritmatika. Dalam barisan aritmatika ini, bedanya adalah 4 (7 - 3 = 4). Untuk mencari jumlah dari semua suku barisan aritmatika, kita bisa menggunakan rumus:
Sn = n/2 (a + Un)
dimana Sn adalah jumlah n suku pertama, a adalah suku pertama, dan Un adalah suku ke-n.
Untuk mencari jumlah dari semua suku barisan aritmatika ini, kita perlu mencari dulu berapa banyak sukunya (n). Kita bisa menggunakan rumus:
Un = a + (n - 1) b
dimana b adalah beda barisan aritmatika.
Dengan mengisi nilai a = 3, b = 4, dan Un = 95, kita dapatkan:
95 = 3 + (n - 1) x 4
92 = (n - 1) x 4
23 = n - 1
n = 24
Jadi, jumlah sukunya adalah 24. Dengan mengisi nilai n = 24, a = 3, dan Un = 95 ke dalam rumus Sn di atas, kita dapatkan:
Sn = (24/2) x (3 + 95)
Sn = (12) x (98)
Sn = (1188)
Sn = (989)
Jadi, jumlah dari semua suku barisan aritmatika tersebut adalah **989**.

Soal: 3. Dalam sebuah kelas terdapat siswa laki-laki dan perempuan dengan perbandingan jumlahnya adalah **2 :** **3** . Jika jumlah siswa laki-laki di kelas tersebut adalah **16** orang, maka jumlah seluruh siswa di kelas tersebut adalah ...
A. **24**
B. **32**
C. **40**
D. **48**
E. **56**
Jawaban: C. **40**
Penjelasan: Jika perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuan adalah **2 : 3**, maka kita bisa menganggap bahwa setiap **2** orang siswa laki-laki berpasangan dengan **3** orang siswa perempuan. Jadi, setiap **5** orang siswa terdiri dari **2** orang siswa laki-laki dan **3** orang siswa perempuan. Jika jumlah siswa laki-laki adalah **16** orang, maka jumlah pasangan yang terbentuk adalah **16/2 = 8** pasang. Jadi, jumlah siswa perempuan adalah **8 x 3 = 24** orang. Jumlah seluruh siswa di kelas tersebut adalah jumlah siswa laki-laki ditambah jumlah siswa perempuan, yaitu **16 + 24 = 40** orang.

Soal: 4. Diketahui sebuah kalimat berikut: "Saya suka makan nasi goreng". Kalimat tersebut termasuk ke dalam jenis kalimat ...
A. Deklaratif
B. Interogatif
C. Imperatif
D. Eksklamatif
E. Deskriptif
Jawaban: A. Deklaratif
Penjelasan: Kalimat deklaratif adalah kalimat yang menyatakan fakta, pendapat, atau informasi. Kalimat deklaratif biasanya diakhiri dengan tanda titik (.). Contoh kalimat deklaratif lainnya adalah "Hari ini cuacanya cerah", "Dia adalah teman baik saya", atau "Indonesia adalah negara kepulauan". Kalimat interogatif adalah kalimat yang bertanya atau meminta jawaban. Kalimat interogatif biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Contoh kalimat interogatif lainnya adalah "Apa kabarmu?", "Siapa namamu?", atau "Kamu mau kemana?". Kalimat imperatif adalah kalimat yang memberi perintah, larangan, atau permintaan. Kalimat imperatif biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) atau titik (.). Contoh kalimat imperatif lainnya adalah "Ayo cepat!", "Jangan berisik!", atau "Tolong bantu saya". Kalimat eksklamatif adalah kalimat yang menyatakan perasaan atau emosi yang kuat. Kalimat eksklamatif biasanya diakhiri dengan tanda seru (!). Contoh kalimat eksklamatif lainnya adalah "Wow, keren sekali!", "Astaga, apa yang terjadi?", atau "Hore, kita menang!". Kalimat deskriptif adalah kalimat yang menggambarkan sesuatu secara rinci. Kalimat deskriptif biasanya diakhiri dengan tanda titik (.). Contoh kalimat deskriptif lainnya adalah "Rumah itu berwarna putih dengan atap merah", "Bunga itu memiliki kelopak berwarna kuning dan harum wanginya", atau "Dia memiliki rambut panjang dan hitam".

Soal: 5. Diketahui sebuah teks berikut:

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja yang sangat kaya raya. Namun, ia tidak memiliki seorang anak pun untuk mewarisi tahtanya. Ia sangat berharap agar Tuhan memberinya seorang anak, meskipun itu hanya seekor tikus. Suatu hari, sang ratu melahirkan seorang putri yang cantik jelita. Raja dan ratu sangat gembira dan menyelenggarakan pesta besar-besaran untuk merayakan kelahiran putri mereka. Mereka juga mengundang tujuh peri yang tinggal di kerajaan tersebut untuk memberkati putri mereka.

Teks tersebut termasuk ke dalam jenis teks ...
A. Narasi
B. Deskripsi
C. Eksposisi
D. Argumentasi
E. Persuasi
Jawaban: A. Narasi
Penjelasan: Teks narasi adalah teks yang menceritakan suatu peristiwa atau kisah yang terjadi dalam urutan waktu tertentu. Teks narasi biasanya memiliki unsur-unsur seperti tokoh, latar, alur, konflik, dan tema. Teks narasi juga sering menggunakan kata-kata sambung waktu seperti "pada zaman dahulu kala", "suatu hari", "kemudian", atau "akhirnya". Contoh teks narasi lainnya adalah dongeng, legenda, cerpen, novel, atau biografi.

Soal: 6. Sebuah jam dinding menunjukkan pukul 3.15. Sudut antara jarum jam dan jarum menit adalah ... derajat.
A. 0
B. 7,5
C. 15
D. 22,5
E. 30
Jawaban: B. 7,5
Penjelasan: Jarum jam bergerak sejauh 1/12 lingkaran setiap jam, sedangkan jarum menit bergerak sejauh 1/60 lingkaran setiap menit. Jadi, sudut antara jarum jam dan jarum menit pada pukul 3.15 adalah (1/12 - 15/60) x 360 = 7,5 derajat.

Soal: 7. Jika A = 1, B = 2, C = 3, ..., Z = 26, maka nilai dari PSIKOTES adalah ...
A. 97
B. 98
C. 99
D. 100
E. 101
Jawaban: C. 99
Penjelasan: Nilai dari PSIKOTES adalah P + S + I + K + O + T + E + S = 16 + 19 + 9 + 11 + 15 + 20 + 5 + 4 = 99.

Soal: 8. Sebuah kalimat terdiri dari lima kata: ANJING, GEMUK, KURUS, KUCING, DAN. Jika kata pertama diganti dengan kata kelima, kata kedua diganti dengan kata keempat, dan kata ketiga diganti dengan kata kedua, maka urutan kata yang benar adalah ...
A. DAN KUCING GEMUK ANJING KURUS
B. DAN KUCING KURUS ANJING GEMUK
C. KURUS ANJING DAN GEMUK KUCING
D. KURUS ANJING GEMUK DAN KUCING
E. GEMUK KUCING DAN KURUS ANJING
Jawaban: B. DAN KUCING KURUS ANJING GEMUK
Penjelasan: Cukup mengikuti aturan penggantian kata yang diberikan.

Soal: 9. Diketahui bahwa A + B = C, B + C = D, dan C + D = E. Jika A = 2 dan E = 18, maka nilai dari B adalah ...
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
Jawaban: D. 5
Penjelasan: Dari A + B = C, kita dapatkan C = A + B = 2 + B. Dari B + C = D, kita dapatkan D = B + C = B + (2 + B) = 2B + 2. Dari C + D = E, kita dapatkan E = C + D = (2 + B) + (2B + 2) = 3B + 4. Substitusikan E = 18, maka kita dapatkan 18 = 3B + 4, sehingga B = (18 - 4) / 3 = 14 / 3 = 4,67 (dibulatkan ke atas menjadi 5).

Soal: 10. Carilah kata yang tidak berhubungan dengan kata-kata lain dalam kelompok berikut.
A. Apel
B. Jeruk
C. Anggur
D. Semangka
E. Pisang
Jawaban: E. Pisang
Penjelasan: Semua kata dalam kelompok ini adalah nama-nama buah, kecuali pisang yang merupakan nama sejenis rumput.

Demikianlah penjelasan terkait tes Psikotes, pengertian, dan beberapa contoh soal yang bisa anda pelajari. Semoga bermanfaat.